We Nexus Bentuk Pokja Perdamaian dan Forum Kewaspadaan Dini di Kabupaten Kupang dan TTS

Sepanjang Mei hingga Juni lalu, We Nexus menginisiasi pembentukan Pokja (Kelompok Kerja) Perdamaian yang sekaligus Forum Kewaspadaan Dini di tujuh desa di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS). We Nexus adalah Program Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan yang dilaksanakan di Kabupaten Kupang dan TTS dari Agustus 2024 hingga Juni 2026. Program ini didanai oleh KOICA melalui UN Women dan diimplementasikan oleh CIS Timor dan Save the Children.

 

Pokja Perdamaian dan Forum Kewaspadaan Dini dibentuk untuk meningkatkan partisipasi perempuan dan orang muda dalam mengurangi kekerasan berbasis gender dan meningkatkan ketangguhan mereka dalam menghadapi bencana, baik itu bencana alam maupun konflik sosial.

 

70 persen anggota Pokja Perdamaian dan Forum Kewaspadaan Dini adalah perempuan dari berbagai usia dan latar belakang, termasuk orang muda. Selain menginisiasi pembentukan kelompok, We Nexus juga memberikan penguatan kapasitas mulai dari Pengurangan Risiko Bencana, Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI), hingga Penyusunan Peringatan Dini untuk menghadapi potensi bencana alam dan konflik sosial.

 

Selama ini peran perempuan dan orang muda dalam upaya mengurangi kekerasan berbasis gender dan membangun ketangguhan terhadap bencana di tingkat desa masih terbatas. Oleh karena itu, kehadiran kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi mereka dalam kerja-kerja maupun pengambilan keputusan strategis terkait kedua hal tersebut.

 

“Terima kasih tak terhingga pada CIS Timor dan Save the Children yang sudah membantu menginisiasi pembentukan Pokja Perdamaian di desa kami. Kami berharap kelompok ini mampu mencegah konflik sosial dan menjaga kedamaian di desa kami,” ungkap Olga Santi Tabais, salah satu anggota Pokja Perdamaian.

 

Hal senada diungkapkan Dra. Maria, Ketua PKK di salah satu desa dampingan yang juga terlibat dalam Pokja Perdamaian. “Peran dan potensi perempuan di desa tak bisa disepelekan. Ke depannya dengan adanya Pokja, saya berharap perempuan bisa lebih terlibat dalam membangun desa yang damai dan lebih baik,” ungkapnya.

 

Yusak Boimau, Kepala Desa di salah satu desa dampingan mengungkapkan apresiasinya pada CIS Timor dan Save the Children atas pendampingan yang telah diberikan pada desanya. Ia berharap kelompok ini dapat berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dan menjadi model bagi masyarakat melalui pengetahuan dan ketrampilan yang mereka dapatkan selama penguatan kapasitas.

 

Share your love
Avatar photo
Alain Oematan
Articles: 35

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *